70 Ribu Siswa Terancam Gagal Mengikuti SNBP 2023


    Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sekolah ditutup Selasa, 8 Februari 2022 pukul 15.00 WIB. LTMPT menekankan, tidak ada perpanjangan waktu untuk finalisasi data sekolah di PDSS.

    PDSS adalah basis data berisi rekam jejak kinerja sekolah dan rapor siswa eligible SNMPTN 2022. Kebenaran data di PDSS merupakan tanggung jawab kepala sekolah.

    Data LTMPT per 5 Februari 2022 pukul 19.45 WIB, baru 26,9% sekolah yang sudah melakukan finalisasi data di PDSS. Padahal, ada sejumlah konsekuensi jika sekolah terlambat mendaftar akun LTMPT sekolah, menentukan siswa eligible, dan finalisasi data di PDSS.

    Ketua LTMPT Mochamad Ashari menjelaskan, sekolah yang belum finalisasi data di PDSS berakibat pada tertundanya siswa untuk Simpan Permanen. Akibatnya, siswa sekolah yang bersangkutan otomatis tidak bisa daftar SNMPTN.

    Selaras dengan perkatan Bekti Cahyo Hidayanto selaku sekretaris eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengatakan sebanyak 3 ribu sekolah dengan 70 ribu-an siswa tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). “Umumnya, masalahnya karena (sekolah) terlambat memasukkan nilai ke sistem kami,” ujarnya saat sosialisasi jalur penerimaan mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) secara daring, Jumat, 10 Februari 2023.

    Menurut Bekti, Tim SNPMB telah memberikan waktu selama satu bulan, sejak 9 Januari hingga ditutup 9 Februari 2023 pukul 15.00 WIB. Tim meminta sekolah untuk melakukan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa atau PDSS, di antaranya termasuk nilai rapor siswa yang layak mendaftar untuk seleksi berdasarkan prestasi akademik itu. Tiga hari sebelum penutupan kemarin, kata Bekti, jumlah sekolah yang mempermanenkan datanya baru sepertiga. Selebihnya atau dua per tiga sekolah, berusaha mengirimkan data permanen nilai rapor siswa menjelang tenggat hingga kesulitan mengakses sistem.

    Jumlah angka sekolah terlambat input nilai naik dari tahun lalu. Pada tahun 2022, diketahui terdapat 409 sekolah yang terlambat menginput PDSS. Sedangkan pada tahun ini meningkat sampai 3.000 sekolah. Faktanya dari tahun ketahun peristiwa ini didasari oleh alasan yang sama. Seharusnya para guru bisa mengantisipasi terulangnya kesalan tersebut. Karena kesalahan fatal seperti ini, bisa menimbulkan dampak yang sangat buruk. Seperti timbulnya rasa kekecewaan siswa yang berlebih, menimbulkan protes masa hingga kericuhan di sekolah. Sehingga para guru penanggung jawab seharusnya bisa lebih ahli untuk menyiapkan keperluan - keperluan ataupun secara teliti menyimak alur proses pendaftaran yang sudah di tentukan oleh pihak LTMPT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Artikel Mahasiswa Unusa Raih Juara Tiga Lomba Video Public Health Challenge

Mahasiswa Bebas Narkoba untuk Mendukung Generasi Rahmatan Lil Alamin Unusa

Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0